Usaha Peternakan Ayam, Santri di Tabalong Meraup Omzet Rp 16,5 Juta Per Bulan

"Alhamdulillah, usaha ini memberikan manfaat bagi pondok dan para santi, karena santri tidak hanya diajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan agama, tetapi juga wirausaha," katanya.
Dia berharap usaha ini bisa lebih berkembang dan bermanfaat bagi para santri sehingga bisa membuka usaha baru.
PIC Program Adaro Santri Sejahtera Ponpes Nurul Muhibbin Halong Rody Ermawan menyampaikan peran sentral dari tenaga ahli yang juga alumni Ponpes Nurul Muhibbin Halong, sangat berdampak terhadap kesuksesan unit usaha ayam petelur.
"Teknis budidayanya sama, hanya local expert yang kita gandeng alumni Ponpes Nurul Muhibbin Halong," jelas Rody.
Sebagai alumni, dia memiliki pengalaman dalam budi daya ayam, serta memiliki ikatan dan tanggung jawab terhadap pesantren, sehingga selalu siap dan sigap menangani kendala yang ada agar unit usaha bisa maju dan berkembang seperti sekarang.
Hal ini selaras dengan tujuan Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yakni menumbuhkan jiwa kewirausahaan para santri dan mendorong kemandirian ekonomi pesantren.
Peluang pengembangan ekonomi pesantren sangat luas karena pesantren merupakan basis kekuatan kultural yang menyatu dengan masyarakat sehingga membawa dampak ekonomi dan sosial bagi pesantren.
Selain peternakan ayam, ponpes tersebut juga mengembangkan sektor pertanian sayur dan perikanan.
Santi di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Halong, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan saat ini mengembangkan budi daya peternakan ayam dengan omzet Rp 16,5 juta per bulan.
- Gratis, Produk dari Pengusaha Mikro Bisa Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM
- Peduli Santri, PIK2 Salurkan Beras untuk Pesantren Al-Wahdah
- Santri Turun ke Desa, Kembangkan Pertanian dan Peternakan
- Kedubes Inggris Resmi Luncurkan Intensifikasi Pemberdayaan Digital, Ini Sasarannya
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik
- Japnas-Perumda Pembangunan Sarana Jaya Teken MoU Perluasan Lini Usaha