Usaha Polres Payakumbuh Berbuah Manis, Sampah Sungai Lenyap
jpnn.com, PAYAKUMBUH - Sampah berserakan sepanjang seratus meter di Sungai Batang Agam, Payakumbuh, Sumatera Barat, berhasil diangkut.
Sebelumnya, sampah-sampah yang didominasi oleh kayu dan limbah rumah tangga itu sudah menyerupai daratan. Hal itu membuat aliran sungai tertahan dan rawan banjir apabila curah hujan tinggi.
Gerakan normalisasi sungai itu diinisiasi oleh jajaran Polres Payakumbuh di bawah komando AKBP Doni Setiawan pada Selasa (7/1).
Dia menerjunkan 175 personel mengatasi pendangkalan sungai yang terletak di Jembatan atau Tugu Ratapan Ibu Payakumbuh.
"Kami takut apabila tidak diangkat akan menjadi banjir. Informasi dari BMKG akan ada curah hujan yang cukup tinggi di awal Januari. Karena itu kami ingin menormalisasi sungai dengan peralatan seadanya," kata Doni.
Proses normalisasi sungai itu berlangsung sekitar empat jam. Awalnya, jajaran Polres Payakumbuh bersama kelompok kecil warga yang melalukan normalisasi.
Namun, pada akhirnya jajaran Pemerintah Kota Payakumbuh, Kodim 0306/50 Kota Payakumbuh dan masyarakat sekitar turut membantu.
Mereka pun bergotong royong mengangkat material secara estafet dari dalam sungai ke dinding pinggir sungai hingga ke atas taman untuk diangkut menggunakan truk sampah.
Normalisasi sungai dan membersihkan sampah yang dilakukan Polres Payakumbuh adalah bentuk kegiatan pendidikan kepada masyarakat sekitar akan pentingnya peduli lingkungan.
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- Doktor Unika Atma Jaya Soroti Masalah Kesehatan pada Proses Edukasi Masyarakat
- Pastikan Kebersihan saat Perayaan Natal 2023, DLH DKI Terjunkan 1.680 Personel
- Lewat BUMN Environmental Movement, Masyarakat Diedukasi untuk Sadar Kebersihan
- Orang Muda Ganjar Sosialisasikan Hidup Sehat dan Bersih kepada Warga Solok
- Pedagang Hewan Kurban di Palembang Diminta Jaga Kebersihan