Usai Bahas Isu Panas, Trump Umbar Pujian untuk Erdogan
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjamu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Gedung Putih, Rabu (13/11). Pertemuan ini berlangsung di tengah polemik antara kedua negara terkait isu Suriah dan pembelian senjata Rusia oleh Turki.
Meski membahas isu-isu panas, pertemuan berlangsung dalam suasana penuh keakraban. Setidaknya demikinan menurut Trump dalam konferensi pers bersama Erdogan usai pertemuan.
"Kami telah lama bersahabat, hampir sejak awal. Kami saling memahami negara satu sama lain," ujar Trump.
Trump tak henti-henti melontarkan pujian untuk Erdogan. Bahkan istri Erdogan, Emine pun disanjungnya. "Mereka (Erdogan dan istri) sangat dihormati di negara mereka dan di kawasan," ujar Trump.
Saat ditanya awak media mengenai langkah Turki membeli senjata dari Rusia, Trump malah tak memberi jawaban konkrit. Dia mengklaim bahwa isu tersebut sudah dibicarakan dengan Erdogan.
Namun, presiden dari Partai Republik itu tak menjelaskan lebih detail mengenai hasil pembicaraan atau langkah yang bakal diambil selanjutnya. Trump hanya mengatakan, pembicaraan mengenai senjata Rusia akan terus dilakukan.
"Kami telah membicarakannya hari ini, kami akan membicarakan lagi di masa mendatang, mudah-mudahan kami bisa mencapai kesepakatan," beber Trump.
Sementara itu, Erdogan mengatakan bahwa perselisihan kedua negara soal senjata Rusia hanya bisa diselesaikan dengan dialog. "Kami sepakat membuka lembaran baru dalam hubungan ini," tutur pemimpin Partai AK itu. (ant/dil/jpnn)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjamu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Gedung Putih, Rabu (13/11)
Redaktur & Reporter : Adil
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza
- Mahasiswa President University Jawara Kompetisi Blockchain di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia