Usai Bertanding, Kuda Jepang Peserta Melbourne Cup Ini Tewas
Seekor kuda asal Jepang bernama ‘Admire Rakti’, yang merupakan salah satu peserta pacuan kuda terbesar di Australia ‘Melbourne Cup’, tewas di kandangnya usai menyelesaikan pertandingan.
Seakan menambah tragedi dalam penyelenggaraan ‘Melbourne Cup’ tahun ini, kuda bernama Araldo yang menempati urutan ke-7 juga dibawa ke dokter hewan setelah terluka parah di bagian kaki, pasca pertandingan.
Admire Rakti sebenarnya favorit para pencinta pacuan kuda sebelum ‘Melbourne Cup’ digelar. Ia pun hampir memimpin dalam laga final 400 meter, walau akhirnya kuda asal Jerman bernama ‘Sang Pelindung’ yang memenangi laga itu.
Laporan mengenai kematian Admire Rakti muncul tak lama setelah kuda Jepang ini ditemukan tewas di kandangnya. Kemudian, kepala tim ‘Racing Victoria’, Terry Bailey, mengkonfirmasi kematian sang juara ‘Caulfield Cup’ itu.
Dalam pernyataan resminya, Kepala Dokter Hewan dan Kesehatan Kuda tim ‘Racing Victoria’, yakni Dr. Brian Stewart, mengungkapkan rasa simpatinya kepada pemilik dan pelatih Admire Rakti.
“Penyebab pasti dari kematiannya memang belum ditentukan, meski kematian kuda seperti yang dialami Admire Rakti sangat langka. Otopsi akan dilakukan di Rumah Sakit Hewan Universitas Melbourne,” jelas Dr. Brian.
Ia lantas menyebut, “Simpati kami tujukan kepada sang pemilik Admire Rakti, Bapak Kondo, kemudian pelatihnya, Bapak Umeda, dan stafnya, yang benar-benar merawat kuda mereka dan sedih teramat dalam atas kehilangan ini.”
Seekor kuda asal Jepang bernama ‘Admire Rakti’, yang merupakan salah satu peserta pacuan kuda terbesar di Australia ‘Melbourne
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara