Usai Endus 1 Ton Sabu, Kondisi Anjing Pelacak…Duuuh
Penyelidikan tersebut, lanjut Achmad, terkendala bahasa. Empat awak kapal tidak mengerti bahasa Inggris, hanya paham bahasa Mandarin. ’’Kami datangkan ahli bahasa agar memudahkan penyidikan,’’ ucapnya.
Terkait nama-nama empat orang itu, Achmad mengatakan masih melakukan pengembangan sehingga belum bisa disebutkan.
Pengembangan itu juga terkait dengan dugaan apakah kapal tersebut pernah mengirimkan sabu-sabu ke Indonesia. ’’Jaringannya mana, kami ungkap nanti,’’ ujarnya.
Semula empat warga Taipei tersebut mengaku bahwa kapal yang dinaikinya merupakan kapal milik orang Indonesia.
Setelah dicek, ternyata mereka memasang empat bendera, yakni Singapura, Indonesia, Malaysia, dan China Taipei.
Hal tersebut dilakukan untuk menyamar atau mengelabui petugas patroli laut di beberapa negara.
’’Ternyata modus ini digunakan untuk menyelundupkan sabu-sabu,’’ ungkap Achmad. (ska/c7/kim)
Anjing pelacak berhasil mengendus keberadaan 1 ton sabu-sabu tersebutdi bagian buritan Kapal Sunrise Glory.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok