Usai Hari Raya Nyepi, Volume Sampah di Daerah Ini Naik 40 Persen
DLH Buleleng pun terpaksa menarik para petugas pembersihan yang bertugas di Tukad Buleleng serta pantai-pantai di Buleleng, untuk diperbantukan melakukan pembersihan.
“Kami prioritaskan yang akibat faktor bencana dulu. Karena ini harus tertangani segera. Terutama material pohon tumbang yang menggangu jalan nasional. Termasuk sampah di Jembatan Pemaron itu,” kata Ariadi Pribadi.
Hingga siang kemarin, DLH Buleleng telah mengangkut sedikitnya 20 truk sampah, atau sekitar 120 meter kubik sampah. Sebanyak 78 kubik diantaranya sampah sisa caru yang ada di jalan, sementara 42 kubik sisanya merupakan sampah yang timbul akibat bencana alam.
Selain itu, untuk penanganan sampah pascaNyepi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng telah menyiagakan 150 orang personil untuk membersihkan sampah di seluruh penjuru Buleleng, terutama di Kota Singaraja.
Selain itu DLH Buleleng juga telah menyiagakan 13 unit truk pengangkut sampah, dua unit mobil pikap, dan tiga unit motor roda tiga.(rb/eps/pra/mus/JPR)
Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi. Dikonfirmasi, Jumat (8/3) ia tak menampik dengan meningkatnya volume sampah setelah perayaan Nyepi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Fokus Berkelanjutan, LPKR Libatkan Lini Bisnis Kelola Sampah dan Limbah
- Geram Melihat Sampah di TPS Mandala Krida, Menteri LH Panggil Pemkot Yogyakarta
- Menteri LH Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah