Usai Kesulitan Naik, Penguatan Rupiah Selasa Pagi Cukup Mengesankan
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat 23 poin atau 0,16 persen.
Pada pukul 9.36 WIB, rupiah menguat ke posisi Rp 14.332 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.355 per USD.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan penguatan terjadi seiring redanya kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS).
"Rupiah berpotensi menguat hari ini ke arah kisaran Rp 14.300 per USD seiring dengan perbaikan sentimen pasar terhadap aset berisiko. Potensi resisten di kisaran Rp 14.380 per USD," kata Ariston di Jakarta, Selasa (25/5).
Menurut Ariston, perbaikan sentimen terlihat dari kenaikan indeks saham AS semalam. Pagi ini indeks saham Asia seperti Nikkei dan Kospi juga terlihat menguat.
Meredanya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi di Negeri Paman Sam juga bisa mendukung penguatan rupiah.
"Meredanya kekhawatiran tersebut mendorong pelemahan indeks USD dan penurunan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun," ujar Ariston.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat mencoba turun ke bawah 1,6 persen dari sebelumnya di kisaran 1,62 persen.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat 23 poin atau 0,16 persen.
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Ramalan Bank Indonesia Bikin Peluang Rupiah Melaju ke Level Rp 15.500