Usai Kongres Ada Format Baru

Usai Kongres Ada Format Baru
Sophan Sophiaan dan Arifin Panigoro saat silaturahim dengan Cak Nur, 25 Maret 2005 di kediaman Cak Nur Jl. Johari Tanah Kusir Jakarta. Foto : MUHAMAD ALI/JAWAPOS
LIGA Primer Indonesia (LPI) hampir sebulan berjalan. Bagaimana komentar Arifin Panigoro terkait perjalanan kompetisi non APBD yang digagasnya itu? Berikut wawancara Jawa Pos dengan Arifin di kediamannya pada Rabu (2/2):


LPI sudah berjalan sekitar sebulan. Bagaimana menurut Anda?

LPI ini liga baru. Usaha baru untuk memperbaiki persepakbolaan tanah air. Jadi tidak bisa langsung sempurna. Kami perlu waktu. Tapi, so far so good. Tapi, masih banyak yang harus disempurnakan.

Apa Anda puas melihat perjalanan LPI selama ini?

Kami masih meraba-raba dan mencari format terbaik. Kami pakai trial and error. Kami melihat di televisi bagaimana reaksi masyarakat, kondisi di stadion bagaimana, dan sebagainya.


Menurut Anda, sisi mana saja yang perlu segera dibenahi?

Salah satu yang paling terasa adalah soal wasit yang masih agak lemah. Itu akan terus kami pelajari. LPI juga tengah mengupayakan wasit asing segera bisa datang dan memimpin pertandingan LPI.


Ide penggunaan wasit asing dan pembagian saham kepada klub-klub kabarnya "dicontek" oleh PSSI?

Begini, kami berusaha mempersiapkan liga ini dengan maksimal. Termasuk rencana penggunaan wasit asing dan pembagian saham ke klub-klub. Sebab, itulah yang terjadi di kompetisi sepak bola yang maju di Eropa sana. Referensi kami adalah Buku Putih yang sudah kami susun. Di sana tertuang apa saja yang harus dibenahi.

LIGA Primer Indonesia (LPI) hampir sebulan berjalan. Bagaimana komentar Arifin Panigoro terkait perjalanan kompetisi non APBD yang digagasnya itu?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News