Usai Ladeni 4 Pria, PSK Ini Lemas Dibayar Uang Palsu
jpnn.com, MANADO - Usai melayani empat lelaki hidung belang, dua perempuan pekerja seks komersil (PSK), yang sering mangkal di Taman Kesatuan Bangsa (TKB), benar-benar apes.
Pasalnya, jerih payah mereka tidak dihargai karena dibayar dengan uang palsu (Upal) pecahan 100 ribu.
Peristiwa itu terjadi Minggu (19/3) dini hari, sekitar pukul 03.30 wita, di Hotel Matuari, Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Sario, Manado, Sulut.
Menurut Muhammad Karim, warga Kelurahan Komo Luar, Lingkungan I, Kecamatan Wenang, saat itu dia bersama beberapa rekannya sedang minum miras di parkiran Hotel.
“Sekira pukul 2.30 Wita, mobil taksi masuk ke parkiran. Dua perempuan dan empat lelaki berambut ikal turun dari mobil, lalu masuk ke dalam hotel,” jelas Karim seperti diberitakan Manado Post (Jawa Pos Group), hari ini.
Satu jam lamanya dua PSK itu melayani keempat lelaki hidung belang itu di dalam kamar. Usai meladeni para pria hidung belang tersebut, salah satu lelaki yang diduga sebagai otak penyebaran upal membayar kedua PSK dengan tarif yang disepakati. Dengan wajah semringah, kedua PSK itu menerima uang yang diberikan. Setelah itu keempat lelaki itu bergegas pergi.
Tak berselang lama, kedua PSK itu berlari keluar hotel sambil teriak jika mereka telah dibayar menggunakan uang palsu.
“Kami terkejut mendengar teriakan dua perempuan itu. Kami langsung menahan empat lelaki itu. Salah satunya memegang uang pecahan 100 ribu yang diduga palsu,” terangnya.
Usai melayani empat lelaki hidung belang, dua perempuan pekerja seks komersil (PSK), yang sering mangkal di Taman Kesatuan Bangsa (TKB), benar-benar
- Sekda Batanghari Tersangka Penipuan, Begini Kasusnya
- Lakukan Pemerasan & Penipuan, 3 Tersangka Kasus Kematian Dokter Aulia Terancam 9 Tahun Penjara
- Pengedar Uang Palsu di Medan Divonis 4 Tahun Penjara
- Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89, Bareskrim Sita Aset Rp 200 Miliar di Bali
- Heboh Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, 15 Orang Tersangka
- Niat Pinjam Rp 25 Miliar, Warga Jatinangor Malah Kehilangan Rp 2 Miliar