Usai Memori Banding, Urus Dugaan Ancaman Pembunuhan Ahok
jpnn.com, DEPOK - Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama belum bersedia berkomentar banyak terkait dugaan adanya ancaman pembunuhan yang diterima kliennya saat mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Selasa (9/5) lalu.
Menurut Kuasa Hukum Ahok, Teguh Samudera, pihaknya perlu mempelajari secara detail terlebih dahulu informasi tersebut, sebelum kemudian mengambil sikap.
"Kami belum lihat videonya (dugaan ancaman pembunuhan,red) jadi belum bisa berkomentar. Nanti akan kami cek, kami kelarin dulu memori banding, jadi satu-satu," ucap Teguh di depan Markas Komando (Mako) Brimob Kelapadua, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/5).
Pandangan senada juga dikemukakan kuasa hukum lainnya Sirra Prayuna. Tim kuasa hukum, katanya, akan meminta penjelasan kepada pihak Rutan Cipinang dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Pasti kami akan meminta penjelasan komprehensif, apakah kemungkinan ada ancaman itu atau tidak. Prinsip dasarnya setiap tahanan harus dilindungi," kata Sirra.
Sebelumnya, Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan, salah satu alasan pemindahan Ahok dari Rutan Cipinang ke Mako Brimob Polri Kelapa Dua Depok, karena adanya ancaman pembunuhan.(gir/jpnn)
Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama belum bersedia berkomentar banyak terkait dugaan adanya ancaman pembunuhan yang diterima kliennya saat mendekam
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Ahok-Anies Akrab Mengobrol di Balai Kota, Siapkan Kejutan di 2025
- Konon Lolly Sempat Diancam Akan Dibunuh Nikita Mirzani, Waduh
- 5 Aparatur PN Surabaya Kena Sanksi Disiplin terkait Vonis Bebas Ronald Tannur
- Pasutri Lansia Meninggal Tak Wajar di Kudus, Diduga Korban Pembunuhan
- Mayat di Kali Malang Ternyata Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan