Usai Nonton Bola, Jokowi Bicara Lagi soal Bencana Kabut Asap
jpnn.com - JAKARTA - Kabut asap dan karlahut masih terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air. Menyikapi itu, Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah terus berupaya mengatasinya dengan melakukan pemadaman dari darat dan udara.
“Tapi kita harus sabar, karena lahan yang terbakar sangat luas,” ujar presiden yang akrab disapa Jokowi itu usai menyaksikan final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (18/10) malam.
Jokowi mengatakan, area kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini sangat luas, bahkan di luar kondisi yang normal. Kebakaran lahan sulit dipadamkan karena terjadi di lahan gambut yang bara apinya di bawah permukaan.
Hal ini, ujarnya, semakin diperparah oleh El Nino, di mana terjadi kemarau berkepanjangan, sehingga hujan yang diharapkan turut membantu memadamkan kebakaran lahan tidak kunjung turun.
Presiden mengaku, terus memantau perkembangan kebakaran hutan dan lahan, baik melalui laporan data lapangan, gambar citra satelit maupun foto udara. Di seluruh Indonesia terdapat 942 titik, termasuk di Maluku dan Papua.
Selama masa darurat ini, pemerintah melalui kementerian terkait telah mengirimkan bantuan obat-obatan ke daerah yang terkena bencana asap. “Obat-obatan 31 ton, masker total 3,5 juta. rumah sakit dan puskesmas dan daerah juga kita perintahkan buka 24 jam,” tegas presiden.
Termasuk juga rumah singgah untuk evakuasi korban disiapkan sehingga masyarakat yang terkena ISPA juga turut ditangani.
Jokowi meminta pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat bersama-sama seluruh elemen masyarakat bersatu padu memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
JAKARTA - Kabut asap dan karlahut masih terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air. Menyikapi itu, Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah terus
- Sakti Wahyu Trenggono Masuk Kategori Menteri Terbaik Versi LPI
- Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Terbaik Menurut Survei LPI
- Hasil Survei LPI: Budi Gunawan Menteri Terbaik
- 2 Desa di Tapsel Diterjang Banjir Bandang, 495 KK Terdampak
- Jelang Libur Nataru, Status Gunung Dieng Naik ke Level Waspada
- Kenaikan HJE Rokok Tidak Mendukung Upaya Prokesehatan