Usai Pelesir, Presiden Mauritania Tertembak
Senin, 15 Oktober 2012 – 09:29 WIB
NOUAKCHOTT - Kepulangan dari acara liburan atau pelesir akhir pekan berubah menjadi petaka bagi Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz. Bahkan, tokoh 55 tahun yang berkuasa di negeri Afrika Barat setelah menang pemilu presiden (pilpres) Juli 2009 itu nyaris kehilangan nyawanya.
Sebuah unit tentara Mauritania dilaporkan menembaki konvoi kendaraan Abdel Aziz yang baru pulang dari acara liburan akhir pekan pada Sabtu lalu (13/10). Rombongan Abdel Aziz saat itu hendak kembali menuju Nouakchott, ibu kota Mauritania. Insiden penembakan terhadap tokoh yang pernah dua kali memimpin kudeta di Mauritania (saat menggulingkan Presiden Maaouya Ould Sid"Ahmed Taya pada Agustus 2005 dan menjatuhkan Presiden Sidi Ould Cheikh Abdallahi pada Agustus 2008) itu terjadi ketika rombongannya berada sekitar 40 kilometer utara ibu kota.
Minggu (14/10) Abdel Aziz diterbangkan ke Prancis untuk mendapatkan perawatan khusus atas luka-lukanya setelah peluru menembus lengannya. Sehari sebelumnya, tokoh yang masa jabatannya berakhir pada 2014 tersebut telah menjalani operasi di rumah sakit di Mauritania.
Sebelum terbang ke Prancis, Abdel Aziz sempat tampil di televisi untuk berbicara kepada publik sambil terbaring di ranjang rumah sakit tempat dia dirawat sebelumnya. Saat itu, dia menuturkan bahwa operasi yang dijalaninya setelah insiden penembakan berjalan baik dan sukses.
NOUAKCHOTT - Kepulangan dari acara liburan atau pelesir akhir pekan berubah menjadi petaka bagi Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz. Bahkan,
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas