Usai Pengarahan Kapolri, 5 Amuk Massa Terjadi

IPW: Kapolres Tak Bisa Lakukan Deteksi Dini

Usai Pengarahan Kapolri, 5 Amuk Massa Terjadi
Usai Pengarahan Kapolri, 5 Amuk Massa Terjadi

6 September 2013:
Sekelompok massa dari sebuah Ormas BPPKB-Banten mendatangi sekretariat LSM GMBI di Karawang, Jabar. Kedatangan massa pada Jumat malam itu ingin menyita sepeda motor kreditan yang pembayarannya macet. Kendaraan tidak sempat ditarik karena anggota LSM tersebut melakukan perlawanan. Tawuran berhasil dicegah.

4 September 2013:
Amuk massa terjadi antara suporter Persis Solo dengan PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, Jateng. Akibatnya, tujuh orang luka dan dirawat di RS Brayat Minulyo, Solo. Satu sepeda motor dibakar massa.

4 September 2013:
Ribuan warga di Register 45, Mesuji, Lampung memblokir Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera. Sebelumnya terjadi amuk massa di wilayah tersebut yang menyebabkan, seorang warga bernama Wayan Ana mengalami luka bacok. Dalam konflik itu lima rumah, dua mobil pikap dan dua sepeda motor dibakar massa.

3 September 2013:
Sekitar 200 orang bersenjatakan parang, golok dan panah menyerang rumah penduduk di lokasi lahan garapan eks hak guna usaha (HGU) PT Perkebunan Nusantara 2 di Jalan Muara, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Sumut. Akibatnya, 13 rumah hancur. Beberapa di antaranya dirubuhkan secara paksa dan dibakar massa. (fas/jpnn)

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta Kapolri dan Wakapolri lebih mencermati lagi kinerja para Kapolres. Sebab,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News