Usai Pengumuman, Siswa-Polisi Kucing-kucingan

Usai Pengumuman, Siswa-Polisi Kucing-kucingan
Usai Pengumuman, Siswa-Polisi Kucing-kucingan

Polisi yang mengendus jejak siswa itu, kemudian melakukan penyisiran. Tindakan polisi itu mendapat dukungan dari warga sekitar. Warga yang merasa terganggu dengan kebisingan aksi konvoi itu melarang siswa melintas di permukiman mereka.

Hal itu membuat siswa semakin panik. Salah satu alternatif siswa itu dengan bersembunyi di rumah warga. Bahkan ada yang nekat menerobos gang-gang sempit yang sulit dilalui. ‘’Kalau mengganggu kita tindak,’’ tegas Kasubaghumas Polres Mataram AKP Arief Yuswanto yang dihubungi Lombok Post (JPNN Group).

Penyisiran polisi itu tidak membuahkan hasil yang banyak. Siswa yang diperkirakan 50 orang itu berhasil menghilangkan jejak dari penyisiran polisi. Dalam penyisiran itu, polisi hanya mengamankan seorang siswa dari SMA Nasional Mataram. Siswa yang diketahui bernama Fandi itu tertangkap setelah empat polisi membuntutinya.

Fandi yang mengendarai sepeda motor berknalpot bising dengan seragam yang sudah dicorat-coret ditangkap di depan Pasar Dasan Agung.  Setelah menghentikan laju sepeda motornya, siswa tersebut kemudian diamankan ke Pos Polisi Perempatan BI. Ia diangkut bersama sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan nomor polisi itu. ‘’Saya tidak punya plat, tidak pakai helm, dan berkenalpot racing. Makanya saya ditahan,’’ katanya menjawab Lombok Post, saat berada di pos polisi tersebut.

LOMBOK - Aksi konvoi siswa yang awalnya berjalan aman mulai meresahkan pengendara lain. Polisi pun tidak tinggal diam melihat konvoi yang memacetkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News