Usai Peragakan Habisi Nyawa Istri, Sambil Menangis Pelaku Sujud di Kaki Ibunya
Ditegaskan Kapolsek, isu kerasukan yang dialami Febri hanya modus. Motif dari pembunuhan itu murni karena persoalan ekonomi keluarga.
"Untuk saat ini, kami berharap keluarganya sering membesuk karena dia butuh motivasi," saran Handoko.
Ada pemandangan mengharukan dalam rekonstruksi itu. Setelah memeragakan semua adegan pembunuhan, tersangka langsung bersujud di kaki ibunya, Murni dan memohon maaf atas kesalahan yang dia buat.
"Mana Adek Ega Bu?” kata Febri bertanya tentang anak bungsunya.
Murti menjelaskan kalau anak tersangka dirawat keluarga istrinya. Sambil menangis, tersangka terus bersujud di kaki ibunya.
Kemudian, datang kedua adiknya dan mereka berpelukan berempat sambil menangis bersama.
"Sudah aku maafkan. Kenapa kau seperti, Nak, setelah pulang dari dusun," ujar Murti, ibu Febri, penuh sesal.
Setelah cukup waktu diberikan petugas kepada tersangka, dia lalu dibawa kembali ke Mapolsek. Murti menjelaskan, sebelum kejadian pembunuhan itu, anaknya baru saja pulang dari kampung halaman sang istri. Di sana, tersangka memang sempat berobat.
Kasus pembunuhan sadis terhadap seorang istri pada 29 Juni lalu di Jl Gotong Royong, Lr Idaman, RT 74, RW 21, Kelurahan Lorok Pakjo, Ilir Barat I,
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Hamili Janda, Cahyo Tak Mau Tanggung Jawab, Hal Keji Terjadi
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat