Usai Perintahkan Pembantaian, Presiden Kazakhstan Berterima Kasih kepada Erdogan
jpnn.com, NUR-SULTAN - Sejumlah negara ikut membantu pemerintah Kazakhstan menghantam aksi massa yang telah menyebabkan negara tersebut berada dalam status darurat sejak Rabu (5/1) lalu.
Hal itu terungkap dari pidato Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi setempat, Jumat (7/1).
Setelah mengumumkan perintah tembak mati terhadap para perusuh yang disebutnya sebagai teroris antek asing, Tokayev mengucapkan terima kasih kepada negara sahabat yang telah memberikan bantuan.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah beberapa yang dia sebut secara langsung.
"Kami harus berhadapan dengan bandit bersenjata yang mempunyai persiapan matang, baik lokal maupun asing. Lebih tepatnya, dengan teroris. Jadi kami harus menghancurkan mereka, ini akan segera berakhir," ujar presiden ke-2 Republik Kazakhstan itu.
Tokayev mengungkapkan bahwa Rusia bukan satu-satunya sahabat yang sudah mengirim tentara ke Kazakhstan.
Menurut mantan diplomat Uni Soviet yang pernah berdinas di Singapura dan China itu, pasukan penjaga perdamaian dari beberapa negara lain juga telah tiba.
Tokayev pun menegaskan keterlibatan tentara asing dalam konflik ini adalah atas permintaannya dan kehadiran mereka hanya bersifat sementara.
Presiden Kazakhstan berterima kasih kepada tiga sahabatnya, Erdogan, Putin dan Xi Jinping
- Erdogan Ucapkan Selamat kepada Presiden Aljazair yang Berhasil Pertahankan Kekuasaan
- Akademisi Imbau ASEAN Harus Tegas Menghadapi Ketegangan China-Taiwan
- Temui Presiden Erdogan, Menhan Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan RI - Turki
- Erdogan Menginjak-injak HAM di Turki, Parlemen AS Dorong Joe Biden Lakukan Intervensi
- Seusai Bertemu Putin, Kim Jong Un: Rusia Sahabat & Sekutu Paling Jujur
- Pertama Kali dalam 24 Tahun, Vladimir Putin Kunjungi Korea Utara