Usai Pilpres, Konstelasi Politik Bakal Berubah

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator juru debat pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Maruarar Sirait menyatakan jika pasangan jagoannya itu menang dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang, konstelasi politik pasti akan berubah.
Dia memberi contoh. Saat ini dirinya dan poltisi PDIP Fahri Hamzah berbeda sikap politiknya lantaran PKS mengurung pasangan Prabowo-Hatta.
Namun, begitu nantinya jika sudah ada presiden terpilih, dirinya dan Fahri bisa bekerja sama di Senayan sebagai anggota DPR.
"Juru debat Prabowo-JK, Fahri Hamzah dan juga saya, pasti masuk dalam proses politik tersebut. Di pilpres kami berseberangan. Tapi setelah ada pemenang pilpres, bisa saja kader PKS jadi menteri dan di DPR Fahri dan saya bersatu untuk kepentingan tertentu," kata Maruarar, dalam diskusi di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (12/6).
"Saya tidak mengada-ada. Perilaku partai politik di Indonesia memang mudah berubah-berubah. Kalau Jokowi menang, konstelasi politik sekarang ini akan berubah," imbuh Anggota Komisi XI DPR itu.
Perubahan konstelasi politik pascapilpres, lanjutnya, juga bakal terjadi di partai-partai koalisi pendukung Prabowo-Hatta. (fas/jpnn)
JAKARTA - Koordinator juru debat pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Maruarar Sirait menyatakan jika pasangan jagoannya itu menang dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kades Kohod Dijebloskan Polisi ke Sel
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Riau Meluncurkan Program P2L
- Seminar dan Workshop Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim