Usai Teror, Kementerian Pariwisata Bakal Belajar ke Thailand
jpnn.com - Salah satu bidang yang bakal terkena dampak serius usai aksi teror bom di Jakarta kemarin (14/1) adalah pariwisata. Padahal, sektor tersebut merupakan jalur singkat untuk menambah devisa sambil menunggu percepatan pembangunan infrastruktur dan manufaktur.
Namun, meski demikian, optimisme tetap digelorakan, apalagi penanganan teror kali ini terbilang cepat. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku akan belajar banyak pada Thailand yang bisa cepat memulihkan sektor pariwisatanya setelah serangan bom pada Agustus silam.
Dia mencontohkan, bom di Bangkok, Thailand, yang proses penanganannya sampai 11 hari. Kepolisian RI jauh lebih cepat hanya 5 jam. "Bom Bangkok itu jauh lebih seram dibandingkan peristiwa di Thamrin itu, tetapi Thailand cepat recovery. Karena itu, kami optimis, kejadian ini akan cepat normal kembali. Kami pun akan segera belajar ke Thailand bagaimana proses recovery-nya" ungkap Mantan Dirut PT Telkom ini.
Sikap optimis yang sama dikatakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Menurutnya, serangan teror sudah terjadi beberapa kali di Indonesia dan ekonomi terbukti tetap tumbuh dengan baik. Karena itu, dia yakin kejadian kali ini tidak akan membuat investor dan wisatawan kabur karena takut. "Saya kira (investor) tidak (akan lari) dan (teror) ini kan bukan yang pertama," ujarnya di kantor wakil presiden kemarin (14/1). (gen/owi/ken/dee/c5/c6/sof/pda)
Salah satu bidang yang bakal terkena dampak serius usai aksi teror bom di Jakarta kemarin (14/1) adalah pariwisata. Padahal, sektor tersebut merupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru