Usai Wisuda, Masih Pakai Toga Datang ke Makam Ayahnya...Menangis
jpnn.com - WALDIAN Antu baru saja meraih gelar sarjana komputer (S.Kom) di Universitas Ichsan Gorontalo. Kerja keras, disiplin, tekun, seperti pesan almarhum ayahnya, jadi motivasi baginya.
Usai diwisuda, Senin (30/5), Waldian bergegas jalan kaki menuju makam sang ayah. Ini adalah nazarnya. Tapi lebih dari itu, Waldian ingin menunjukkan bahwa didikan dan pesan ayah semasa hidup, tidak sia-sia..
RONALD RAMPI, Gorontalo
Semua orangtua pasti menginginkan masa depan yang baik bagi anak-anaknya. Begitu juga dengan orang tua dari Waldian Antu. Semasa hidup, ayahanda Waldian kerap memberikan nasihat kepada dirinya.
"Selesaikan kuliah. Jangan dulu berfikir macam-macam," pesan almarhum ayahanda Waldian yang wafat pada 20 Desember 2010. Saat ayahanda tercinta menutup usia, kala itu Waldian masih duduk di bangku SLTA.
Sepeninggalan ayahanda tercinta, Waldian hidup bersama ibundanya yang berprofesi sebagai seorang guru. Tekadnya pun bulat. Ia mewujudkan apa yang menjadi pesan terakhir dari sang ayah tercinta, yakni selesaikan jenjang pendidikan kuliah.
Tak heran, setelah lulus sekolah pada tahun 2011, Waldian langsung mendaftarkan diri ke Universitas Ichsan Gorontalo. Ia pun tertarik untuk mendalami jurusan Ilmu Komputer di kampus hijau tersebut.
Masa kuliah yang dijalani, tak semudah yang dibayangkan. Ada saja halangan yang harus dihadapi. Maklum, untuk biaya kuliah Waldian hanya bergantung dari sang Ibu. Tapi tekad sudah bulat, tembok sekalipun siap dirobohkan, demi mewujudkan cita-cita.
WALDIAN Antu baru saja meraih gelar sarjana komputer (S.Kom) di Universitas Ichsan Gorontalo. Kerja keras, disiplin, tekun, seperti pesan almarhum
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408