USBN di SD 8 Mata Pelajaran, Jangan Dipaksakan 2018
jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang akan mengganti ujian sekolah (US) SD menjadi ujian sekolah berstandar nasional (USBN), mendapat sorotan.
Pemerintah diminta tidak tergesa-gesa menerapkan USBN jenjang SD mulai tahun depan. Persiapan matang harus terlebih dahulu dilakukan.
Apalagi mata pelajaran (mapel) yang diujikan berjumlah delapan mapel. Jika persiapan belum matang, tidak perlu dipaksa diberlakukan tahun depan.
Sebagaimana diketahui ujian akhir untuk siswa SD yang berlaku saat ini bernama ujian sekolah (US). Terdiri dari tiga mapel; bahasa Indonesia, matematika, dan IPA.
Tahun depan US di SD diganti menjadi USBN. Dan ditambah lima mapel; IPS, PKN, seni budaya dan prakarya (SBDP), pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), serta agama.
Konsekuensi dengan status berstandar nasional, maka 25 persen butir soal ujiannya dibuat oleh Kemendikbud. Sisanya 75 persen butir soal ujian dibuat oleh guru.
Pengamat pendidikan Jejen Musfah mengatakan dengan penambahan mapel yang diujikan dengan berstandar nasional otomatis butuh persiapan.
Khususnya terkait pembuatan soal oleh tim di Kemendikbud. Dengan persiapan yang kurang dari enam buoan, harus ada jaminan USBN delapan mapel di SD harus tepat soalnya dan tepat waktu pelaksanaan ujiannya.
Rencana menerapkan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) untuk jenjang SD harus dipersiapkan secara matang.
- Bahasa Palembang Masuk Mata Pelajaran Tahun Ajaran 2024
- Kelulusan Siswa SMK di Riau Mencapai 99,67 Persen, Selamat!
- Sri Lanka Alami Kekurangan Kertas, Ujian Sekolah Dibatalkan
- Kemendikbudristek: Ujian Sekolah saat PTM Bisa Luring dan Daring
- BPIP: Pancasila Harus Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah, Begini Alasannya
- Wajib Dibaca! Mendikbud Terbitkan Surat Edaran soal UN, Kesetaraan, dan Ujian Sekolah