USBN di SD Bertentangan dengan Pendidikan Karakter
jpnn.com, JAKARTA - Rencana penerapan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di jenjang SD yang mengujikan delapan mata pelajaran (mapel), mulai menuai penolakan.
Diantaranya disuarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI). Mereka meminta kebijakan ini dibatalkan.
Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim menegaskan rencana pemerintah menerapkan USBN di SD untuk delapan mapel wajib dibatalkan.
’’Ini jelas upaya menentang pendidikan karakter,’’ katanya saat dihubungi kemarin (29/12).
Dia menjelaskan penambahan mapel di USBN jenjang SD itu berlawanan dengan penguatan pendidikan karakter yang digaungkan Presiden Joko Widodo.
Sebab pada praktiknya nanti, penambahan mapel itu bakal semakin membuat sisi dan guru berpacu mengejar angka USBN setinggi-tingginya.
Sehingga upaya penguatan pendidikan karakter di SD, yang menjadi pondasi pendidikan masa depan, bakal kian terabaikan.
Menurut dia pembelajaran di SD sebaiknya berfokus pada penanaman dan penguatan pendidikan karakter.
Penerapan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dengan delapan mata pelajaran, dinilai bertentangan dengan penguatan pendidikan karakter.
- Bahasa Palembang Masuk Mata Pelajaran Tahun Ajaran 2024
- Kemendikbudristek Minta Guru Mengawal Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Digital
- BPIP: Pancasila Harus Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah, Begini Alasannya
- Bikin Ribet Siswa, Pengamat: Cukup Satu Mata Pelajaran di Kurikulum Nasional
- Sejarah Jadi Mata Pelajaran Pilihan, Begini Repons Mbak Retno
- PDIP Anggap Mata Pelajaran Sejarah Sangat Penting, Haram Disunat