USBN SD 8 Mata Pelajaran Mulai 2018 Kurang Sosialisasi
jpnn.com, SAMARINDA - Ujian sekolah berstandar nasional (USBN) akan diterapkan di tingkat SD, yang akan dimulai 2018 mendatang.
Hanya saja, tampaknya Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) kurang gencar melakukan sosialisasi atas kebijakan baru itu.
Padahal, perubahan ini cukup signifikan, yakni menambah mata pelajaran (mapel) di ujian sekolah (US) dari tiga menjadi delapan di USBN.
Meski begitu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Muhammad Wahiddin mengatakan, siswa dan orangtua tidak perlu khawatir.
Sebab, selama ini pembelajaran sudah mengikuti standar kemampuan siswa. Sebanyak apapun mata pelajaran yang diujikan tak masalah. Sekolah, guru, dan siswa mestinya siap.
”Saya baru tahu, tapi tidak perlu khawatir. Tinggal sekolah saja sudah mengikuti standar dan proses pembelajaran yang ditentukan atau tidak. US atau USBN itu kan hanya sebagai evaluasi. Kalau diperluas polanya ya tidak perlu dikhawatirkan,” ujar Wahiddin, Minggu (24/12).
Menurut dia, pembagian soal USBN yang 25 persen dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan 75 persen dari pemerintah daerah merupakan hal yang lazim.
Jadi, metode evaluasi yang dibuat sedemikian rupa untuk mengevaluasi keberhasilan proses pembelajaran.
Kebijakan baru penerapan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di tingkat SD dengan delapan mata pelajaran dimulai 2018.
- Bahasa Palembang Masuk Mata Pelajaran Tahun Ajaran 2024
- Kelulusan Siswa SMK di Riau Mencapai 99,67 Persen, Selamat!
- Sri Lanka Alami Kekurangan Kertas, Ujian Sekolah Dibatalkan
- Kemendikbudristek: Ujian Sekolah saat PTM Bisa Luring dan Daring
- BPIP: Pancasila Harus Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah, Begini Alasannya
- Wajib Dibaca! Mendikbud Terbitkan Surat Edaran soal UN, Kesetaraan, dan Ujian Sekolah