USBN SD 8 Mata Pelajaran Mulai 2018 Kurang Sosialisasi
Terlepas dari tambahan mata pelajaran yang diujikan, menurut dia, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh berbagai pihak terkait.
Pertama, kepada siswa agar menyiapkan diri dalam menghadapi USBN. Evaluasi setelah mengikuti proses pembelajaran merupakan sesuatu yang harus siswa hadapi.
Kedua, sekolah diharapkan dapat menyajikan yang terbaik dalam proses evaluasi siswa. Dia bersama sekolah sudah sepakat menjunjung tinggi kejujuran.
Karena itu, sekolah diminta menandatangani pakta integritas. Itu komitmen bersama untuk melahirkan siswa yang berpendidikan dan berkarakter.
Terakhir, tambah dia, orangtua siswa diharap lebih berperan aktif menyiapkan putra dan putrinya untuk meraih hasil maksimal di USBN. Baik dukungan siswa di sekolah maupun di rumah.
”Peran-peran tiap pihak ini penting untuk disampaikan. Sebab, meski USB, sekolah tetap punya kewenangan untuk meluluskan. Ada banyak instrumen yang digunakan sebagai penilaian layak lulus atau tidak,” pungkasnya. (*/him/sar/riz/k8)
Kebijakan baru penerapan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di tingkat SD dengan delapan mata pelajaran dimulai 2018.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bahasa Palembang Masuk Mata Pelajaran Tahun Ajaran 2024
- Kelulusan Siswa SMK di Riau Mencapai 99,67 Persen, Selamat!
- Sri Lanka Alami Kekurangan Kertas, Ujian Sekolah Dibatalkan
- Kemendikbudristek: Ujian Sekolah saat PTM Bisa Luring dan Daring
- BPIP: Pancasila Harus Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah, Begini Alasannya
- Wajib Dibaca! Mendikbud Terbitkan Surat Edaran soal UN, Kesetaraan, dan Ujian Sekolah