USBN, Siswa SD Dipaksa Belajar Serius Semua Mapel
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pendidikan Prof Suyanto PhD menyambut baik kebijakan baru Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) yang akan menerapkan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di tingkat SD mulai 2018.
USBN jenjang SD nantinya akan ada delapan mata pelajaran yang diujikan, dari sebelumnya hanya tiga saat Ujian Sekolah (US).
Mantan ketua Tim Evaluasi Kurikulum 2013 ini mengungkapkan, dengan adanya kebijakan ini, seluruh siswa dapat lebih serius mempelajari semua mata pelajaran di sekolah.
Sebab sebelumnya, guru-guru mata pelajaran yang tidak diujikan dalam US/USBN/UN kerap mengeluhkan perilaku siswa yang cenderung tidak serius dalam mempelajari atau memahami mata pelajaran yang diajarkan.
”Kita terbuka saja, saat ini siswa banyak menyepelekan mata pelajaran lain karena dianggap tidak diuji dalam US. Benar ‘kan? Tapi dengan semua mapel masuk USBN, dipastikan seluruh siswa bisa lebih serius belajarnya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Suyanto menilai, penilaian kualitas dan kemampuan siswa harus semakin ditingkatkan.
Jadi, ke depan penilaian siswa tidak hanya pada mata pelajaran tertentu. Tetapi menyeluruh termasuk karakter dan perilaku siswa di sekolah.
Namun, mantan rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini juga tak memungkiri jika banyak penolakan dari berbagai pihak karena USBN kali ini dianggap membebani siswa.
Ujian sekolah berstandar nasional (USBN) tingkat SD yang mengujikan 8 mata pelajaran akan mulai diterapkan 2018.
- Kelulusan Siswa SMK di Riau Mencapai 99,67 Persen, Selamat!
- Sri Lanka Alami Kekurangan Kertas, Ujian Sekolah Dibatalkan
- Kemendikbudristek: Ujian Sekolah saat PTM Bisa Luring dan Daring
- Wajib Dibaca! Mendikbud Terbitkan Surat Edaran soal UN, Kesetaraan, dan Ujian Sekolah
- Wabah Virus Corona, Ridwan Kamil Menginstruksikan UN SMK dan Ujian Sekolah Ditunda
- Ujian Bukan Lagi Ajang Kompetisi Antarsiswa