USD Dorong Akademisi Berperan Aktif dalam Dinamika Politik Indonesia
"Dengan adanya publikasi dan penelitian dan gagasan kritis kolaboratif ke dalam ruang publik kita bisa mengawal demokrasi dan mencegah otokrasi.” ungkap Arie yang menjadi pembicara pertama.
Sementara itu, Johannes Haryatmoko menyampaikan pentingnya penguatan demokrasi melalui upaya menciptakan masyarakat yang kompeten.
Menurutnya, demokrasi Indonesia saat ini tidak sehat. Pasalnya, tingkat keterpilihan di masyarakat sangat bergantung dengan politik transaksional.
Di sisi lain, partisipasi juga sangat lemah karena kedaulatan hanya menutupi realitas pertarungan kekuasan di antara kelompok tertentu dan partai politik.
“Uang jadi penentu sehingga rentan terhadap praktik korupsi di semua lini. Maka perlu usaha penguatan demokrasi dengan menciptakan masyarakat yang kompeten, yang punya sikap politik berdasarkan informasi yang memadai, menyadari hak dan kewajibann,” paparnya.
Haryatmoko berpendapat tatanan masyarakat yang kompeten dapat diwujudkan melalui beberapa cara dengan metode kartu pelaporan warga, seperti tentang tingkat kepuasan kinerja atau memberikan indikasi adanya perilaku koruptif serta mendesain standar kinerja.
“Membentuk masyarakat yang kompeten memang sulit karena tidak hanya berhenti dalam diskusi, tetapi harus dilaksanakan sehingga bisa berpartisipasi aktif untuk penyelenggaraan pemilu yang baik,” tuturnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR R1 2019-2024 Aria Bima mengajak para peserta untuk melihat kembali bahwa politik tidak bisa dilihat hanya dari orientasi politik praktis.
Universitas Sanata Dharma (USD) dorong akademisi berperan aktif dalam dinamika politik Indonesia
- Tim Relawan Dozer Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Berpengalaman
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Elektabilitas Toni Uloli-Marten Taha Makin Moncer di Pilgub Gorontalo versi TBRC
- Isrullah-Usman Merangkul Semua Golongan, Layak Dijadikan Contoh Dalam Berpolitik
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Kampanye Hitam Ancam Demokrasi Sumsel, Masyarakat Diharapkan Cerdas Pilih Pemimpin