USD Makin Menjanjikan, Rupiah Hari Ini Ambrol
jpnn.com, JAKARTA - Ekspektasi dan prospek suku bunga The Fed bikin nilai tukar atau kurs rupiah hari ini ambrol.
Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan pelemahan rupiah terhadap USD terjadi seusai pernyataan Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed) Jerome Powell yang hawkish.
"Powell melihat inflasi tidak akan mencapai target 2 persen hingga 2025," ujar Lukman Leong, di Jakarta, Jumat.
Lukman menegaskan untuk saat ini The Fed terlihat akan terus hawkish hingga akhir tahun.
Penguatan USD juga dipengaruhi data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan serta revisi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I/2023 AS dari awalnya 1,3 persen menjadi 2,0 persen yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat.
"The Fed melihat hal ini dipicu oleh permintaan yang kuat dan menyebabkan inflasi tetap bertahan tinggi," kata Lukman.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah mengalami pelemahan 52 poin atau 0,35 persen menjadi Rp 15.045 per USD dari sebelumnya Rp 14.993 per USD.
USD naik terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mendapat dukungan dari pembacaan PDB dan data tenaga kerja yang kuat, yang memberikan Federal Reserve kemungkinan pijakan untuk terus menaikkan suku bunganya.
Ekspektasi dan prospek suku bunga The Fed bikin nilai tukar atau kurs rupiah hari ini ambrol.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin