USD Mampu Menjegal Kenaikan Rupiah Hari Ini, Jangan Sampai Terjungkal
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini Rabu (13/10) diprediksi sulit menanjak. Pada pukul 9.40 WIB, rupiah menguat rupiah poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.215 per USD.
Peluang penguatan terbatas seiring turunnya imbal hasil atau yield obligasi pemerintah Amerika Serikat.
"Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat terbatas hari ini menyusul terkoreksinya yield obligasi pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun terkoreksi ke bawah level 1,6 persen di 1,57 persen," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Namun, rupiah hari ini masih ditopang oleh kenaikan harga komoditas, terutama tambang yang bisa meningkatkan surplus perdagangan Indonesia.
Di sisi lain pasar masih mewaspadai ancaman pelambatan ekonomi global, akibat kenaikan harga dan tersendatnya suplai energi.
"Serta kebijakan tapering AS yang mungkin akan diberlakukan pada November. Isu-isu tersebut mendorong pasar keluar dari aset berisiko dan bisa membatasi penguatan rupiah," ujar Ariston.
Sementara itu, USD bertahan di dekat level tertinggi satu tahun.
USD terpantau perkasa dihadapan mata uang utama lainnya di sesi Asia pada Rabu pagi.
Kurs rupiah hari ini Rabu (13/10) diprediksi sulit menanjak. Pada pukul 9.40 WIB, rupiah menguat rupiah poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.215 per USD.
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis