USD Melaju Terus, Kurs Rupiah Hari Ini Makin Ambles
USD menguat karena investor memperkirakan data inflasi pekan ini kemungkinan akan menunjukkan bahwa tekanan harga tetap tinggi di ekonomi terbesar dunia itu.
Data AS yang akan dirilis pada Kamis (13/10) diperkirakan menunjukkan inflasi akan mencapai 8,1 persen (yoy) September, turun dari 8,3 persen (yoy) pada Agustus. Namun, inflasi inti diperkirakan meningkat menjadi 6,5 persen (yoy) dari bulan sebelumnya 6,3 persen (yoy).
Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan inflasi jauh lebih persisten daripada yang diperkirakan oleh bank sentral AS. Namun dia mencatat bahwa The Fed mungkin masih dapat menurunkan inflasi tanpa kenaikan tajam dalam pengangguran dan tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi.
Data AS Jumat (7/10) menunjukkan pengangguran secara tak terduga turun dan ekonomi menambahkan lebih banyak pekerjaan daripada yang diperkirakan pada September.
Hal itu mendorong imbal hasil obligasi karena para pedagang meningkatkan taruhan mereka bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada November keempat kalinya berturut-turut.
"Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran level Rp 15.280 per USD hingga Rp 15.350 per USD," ujar Ariston.(antara/jpnn)
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah 13 poin atau 0,08 persen.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur