USD Melemah, Eksportir Aluminium Masih Optimis

USD Melemah, Eksportir Aluminium Masih Optimis
USD Melemah, Eksportir Aluminium Masih Optimis
SURABAYA - Nilai rupiah terus menguat terhadap USD (dolar Amerika Serikat) sejak awal 2011. Ini membuat banyak eksportir mengalami kerugian, karena harga barang buatan dalam negeri menjadi murah. Meski demikian, industri-industri tertentu masih optimistis menghadapi lemahnya USD. Salah satunya, PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk (ALMI), pabrikan penghasil aluminium sheet dan foil.

"Kami masih yakin dapat mencapai target laba bersih akhir tahun naik 40 persen banding 2010," kata Alim Satria, Executive Managing Director PT ALMI.

Satria mengatakan 72 persen dari total produksi pabriknya di kirim ke luar negeri. Pasar ekspor terbesar yakni, Amerika Serikat, mencapai 83 persen. Sisanya, ke Australia, Taiwan, Jepang, Korsel, Honkong, dan negara-negara Asia Tenggar. "Total penjualan tahun lalu adalah 110.642 ton, naik 117 persen banding 2009," cetusnya.

Nilai USD sendiri sejak akhir tahun lalu terus melemah terhadap rupiah. Tahun lalu, nilainya berkisar Rp 9.000 per USD. Akhir pekan lalu, tercatat Rp 8.555 pe USD. "Alasan, laba masih tumbuh 40 persen, sebab bahan baku ALMI 100 persen import. Selanjutnya, kami mengolah sehingga memiliki value added," tambahnya.

SURABAYA - Nilai rupiah terus menguat terhadap USD (dolar Amerika Serikat) sejak awal 2011. Ini membuat banyak eksportir mengalami kerugian, karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News