USD Melemah, Rupiah Mulai Unjuk Gigi

jpnn.com, JAKARTA - USD mulai melemah seiring menurunnya data penjualan perumahan di Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar (kurs) rupiah pun yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat.
Rupiah pagi ini menguat 35 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.232 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.267 per USD.
"Semalam USD terlihat melemah terhadap major currency karena data perumahannya (pending home sales) Agustus, mengalami penurunan dua persen sehingga pasar berekspektasi ekonomi AS mulai melemah," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis (29/9).
Mengutip investing.com, laporan penjualan rumah tertunda atau pending home sales yang dirilis The National Association of Realtors (NAR) mengukur perubahan jumlah rumah yang telah memiliki kontrak jual, tetapi masih menunggu finalisasi transaksi, tidak termasuk pembangunan baru.
Data yang lebih tinggi dari ekspektasi dapat dianggap sebagai positif atau optimis untuk USD, sedangkan data lebih rendah dari ekspektasi dapat dianggap sebagai negatif atau pesimistis untuk USD.
"Meskipun rupiah terlihat menguat pagi ini, tapi efek dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS masih berpotensi menekan rupiah lagi ke depannya," ujar Ariston.
Bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang memimpin perjuangan global melawan lonjakan inflasi, berubah menjadi lebih agresif baru-baru ini dengan memberi sinyal kenaikan suku bunga lebih lanjut.
USD mulai melemah seiring menurunnya data penjualan perumahan di Amerika Serikat (AS).
- Masjid Al Ikhlas di PIK, Perpaduan Ibadah dan Ekonomi Berkelanjutan
- PNM Liga Nusantara Buka Bakat Pesepak Bola & UMKM Lokal
- Cadangan Devisa Turun Tipis Dipengaruhi Pembayaran Utang Pemerintah
- Peneliti Apresiasi Kebijakan Ekonomi Prabowo, tetapi Masih Perlu Dioptimalkan
- Perluas Solusi Finansial, Bank Mandiri jadi Best FX Bank 2025 versi Global Finance
- Anis Byarwati Minta Pemerintah Waspada pada Angka Deflasi Tahunan