USD Mengamuk, Tak Hanya Emas, Rupiah Hari Ini Kena Imbas
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini terpantau tertekan dan anjlok 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 14.295 per USD.
Nilai tukar mata uang garuda Rabu (29/9) diprediksi masih tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Rupiah hari ini bergerak melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.273 per USD.
"Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menyentuh level tinggi baru sejak 17 Juni 2021 di 1,55 persen," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kenaikan yield tersebut sebagai antisipasi pelaku pasar terhadap peluang tapering The Fed pada akhir tahun ini.
"Kemungkinan ada percepatan kenaikan suku bunga acuan AS. Hal itu mendorong USD menguat," ungkapnya.
Selain itu, Ariston melanjutkan, penurunan indeks saham Asia pagi ini mengekor penurunan dalam indeks saham AS semalam.
Faktor tersebut menambah tekanan ke nilai tukar negara berkembang termasuk rupiah.
Kurs rupiah hari ini terpantau tertekan dan anjlok 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 14.295 per USD.
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru