USD Sulit Turun dari Angka Rp 15 Ribu, Rupiah Hari Ini Makin Parah

jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini ditutup melemah karena pengaruh sikap hawkish federal reserve bank sentral Amerika Serikat.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi kian mengemuka setelah Federal Reserve (Fed) mengerek suku bunga acuan di kisaran 3,00-3,25 persen.
Rupiah ditutup melemah 92 poin di level Rp 15.129 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.037 per USD.
Ibrahim menyebut The Fed dengan sinyal hawkishnya mengisyaratkan kenaikan suku bunga hingga 4,6 persen pada tahun depan.
"Hal ini makin membebani ekonomi dunia bahwa tren suku bunga bakal mendorong AS ke dalam perlambatan pertumbuhan," ujar Ibrahim, Senin (26/9).
Selain itu, rupiah terpukul suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen diikuti kenaikan suku bunga depsit facility sebesar 50 bps menjadi 3,50, dan suku bunga lending faclity 50 bps menjadi 5 persen.
"Sangat mengejutkan pasar," ungkapnya.
Menurutnya, keputusan RDG BI kali ini menegaskan stance atau lebih ketat (hawkish) dengan pertimbangan utama ekspektasi inflasi yang melampaui sasaran inflasi yang 2-4 persen pasca kenaikan harga BBM.
Kurs rupiah hari ini ditutup melemah karena pengaruh sikap hawkish federal reserve bank sentral Amerika Serikat.
- Hadir di IIMS 2025, DSF Tawarkan Solusi Pembiayaan untuk Kendaraan Mitsubishi
- PP GPA Minta KPK Tetapkan Tersangka Aktor Dugaan Korupsi CSR BI
- Efek The Fed, Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat
- Pandu Sjahrir Wakili Danantara Bahas Program 3 Juta Rumah di BI, Perannya Masih Rahasia
- BI Tambah Insentif Likuiditas Makropudensial untuk Bank Penyalur Kredit Perumahan
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah