USD Sulit Turun dari Angka Rp 15 Ribu, Rupiah Hari Ini Makin Parah
Secara umum, dasar pertimbangan kenaikan BI rate sebesar 50 bps di luar kebiasaan karena biasanya kenaikan hanya 25 bps.
"Dapat diterima dan logis, salah satu tujuan utamanya ialah untuk mengendalikan laju inflasi," katanya.
Hal itu, kata Ibrahim agar inflasi tidak berada jauh di luar koridor ekspektasi dan target, yakni 2-4 persen di akhir tahun ini.
"Meskipun pada akhirnya realisasi inflasi tahunan akan melampaui sasaran yang batas atasnya 4 persen. Namun, tidak berlebihan atau eksesif sehingga berpotensi mendistorsi roda perekonomian nasional," kata ibrahim.
Ibrahim menyebut kenaikan sebesar 50 bps ini memberikan isyarat bahwa BI benar-benar melakukan asesmen yang sangat hati-hati dan terukur dengan melihat perkembangan dinamika domestik dan internasional.
"Walaupun melanggar etika survey yang dibuat oleh para ekonom," ungkapnya.
Selanjutnya, Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp 15.110 - Rp 15.150 per USD. (mcr28/jpnn)
Kurs rupiah hari ini ditutup melemah karena pengaruh sikap hawkish federal reserve bank sentral Amerika Serikat.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Polda Riau dan BI Perketat Pengawasan Peredaran Uang Palsu Menjelang Pilkada