Usia 73 Tahun, Masih Ingin Blusukan

jpnn.com - ADA yang menarik pada pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilkada serentak yang digelar 9 Desember lalu. Di antara tujuh pasang gubernur dan wakil gubernur terpilih tersebut, Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani berhasil memikat perhatian di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2).
Yessy Artada, Jakarta
----------------------------------------------
Pria tua itu bernama Muhammad Sani. Saat ini usianya sudah mencapai 73 tahun. Bila kebanyakan orang memilih untuk banyak istirahat di usia menginjak 70 tahun, tidak dengan Sani. Dia justru masih dipercaya warga Kepulauan Riau untuk memimpin selama lima tahun ke depan.
Sebelumnya dia menjabat sebagai wakil Gubernur Kepulauan Riau pada periode sebelumnya, mendampingi Gubernur Ismeth Abdullah. Kepercayaan tersebut tidak disia-siakan Sani begitu saja.
"Saya masih mau dan ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara. Ya saya laksanakan dan saya terpilih," ungkap Sani mantap.
Sani juga diperlakukan cukup istimewa sebelum mengikuti pelantikan di Istana karena faktor usianya tersebut. Usai menerima petikan keppres bersama kada lainnya, ia diperkenankan tidak mengikuti iring-iringan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang berjalan kaki bersama pasukan istimewa.
Meski sudah sepuh, Sani berusaha berdiri tegap saat acara pelantikan berlangsung. Diapun selalu dipapah oleh stafnya saat berjalan. Pria kelahiran Kundur, Karimun tersebut bahkan menyatakan siap menjalankan tugas yang sudah diamanatkan kepadanya.
ADA yang menarik pada pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilkada serentak yang digelar 9 Desember lalu. Di antara tujuh pasang
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu