Usia Stasiun KA Priok 200 Tahun
Selasa, 28 April 2009 – 17:55 WIB
JAKARTA – Stasiun Kereta Api (KA) Tanjung Priok ternyata mulai dibangun sejak 1877 silam. Stasiun yang memiliki nilai sejarah tinggi itu sempat tak beroperasi pada 2001 lalu dan baru diresmikan lagi pada 28 April 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menteri Perhubungan Jasman Syafei Djamal mengatakan, terlaksananya restorasi (pembangunan) kembali stasiun KA Tanjung Priok merupakan bagian dari reformasi perkeretapaian di Indonesia diawali pemerintah SBY-JK pada 2005 lalu. Itulah mulanya pengurusan masalah perkeretaapian memiliki tingkat kewenangan yang lebih tinggi dan dapat lebih fokus.
Baca Juga:
“Latarbelakang pembangunan stasiun Tanjung Priok baru karena aktivitas dan tingkat keramaian di pelabuhan Tanjung Priok saat itu tidak memadai lagi, jumlah penumpang dan pengiriman barang terus bertambah baik di dalam maupun luar negeri,” kata Jasman. Sejarahnya, pembangunan stasiun KA Tanjung Priok dimulai dirintis 1877, lalu pada 1914 pada masa Gubernur Jenderal AFW Idenburg, dengan arsitek CS Kock, insinyur utama dari Staats-Spoorwegen (SS-perusahaan Kereta Api Negara Hindia Belanda yang berdiri sejak 6 April 1875.”
Sejak 2001, stasiun itu tak terawat, namun Pemerintah kini membenahinya dan ingin menjadikannya sebuah stasiun percontohan yang bersejerah dan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.(gus/JPNN)
JAKARTA – Stasiun Kereta Api (KA) Tanjung Priok ternyata mulai dibangun sejak 1877 silam. Stasiun yang memiliki nilai sejarah tinggi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini
- Guru Honorer Supriyani Tertekan saat Didamaikan Bupati Konsel, Ini Pengakuannya
- Kepala BPKP Minta Kepala Daerah Setop Praktik Manipulasi Anggaran
- Kasus Guru Honorer Supriyani: Dokter Forensik Ungkap Kondisi Luka di Paha Siswa, Ternyata
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai
- Yanuar Arif Wibowo: Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Hapus Utang Pinjol Masyarakat Bawah