Uskup Agung Adelaide Menolak Mengundurkan Diri

Uskup Agung Adelaide Philip Wilson, yang kini terancam hukuman penjara dua tahun karena terbukti menutupi kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak, mengatakan dia akan berhenti sementara dari tugasnya. Namun dia tidak akan mengundurkan diri kecuali jika hal itu diperlukan.
Uskup Wilson berada di bawah tekanan untuk mundur dan hari ini merilis pernyataan bahwa ia akan berhenti sementara dari tugasnya pada hari Jumat.
"Sudah tepat bahwa, sejalan dengan temuan Yang Mulia, saya berhenti sementara dari tugas saya sebagai Uskup Agung," katanya.
"Sekarang saya sudah mengatur administrasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa urusan Keuskupan Agung dikelola secara bertanggung jawab. Oleh karena itu saya berniat berhenti sementara pada Jumat minggu ini setelah pengaturan tersebut dilakukan," katanya.
Namun dia menolak mengundurkan diri, dengan alasan bahwa dia hanya akan mempertimbangkan pilihan itu jika memang harus melakukannya.
"Jika suatu saat nanti hal itu diperlukan atau tepat bagi saya untuk mengambil langkah-langkah yang lebih formal, termasuk dengan mengundurkan diri sebagai Uskup Agung, maka saya akan melakukannya," katanya.
Wilson dinyatakan bersalah oleh pengadilan kemarin dan terancam hukuman penjara karena tidak melaporkan perbuatan pastor pedofil Jim Fletcher kepada pihak berwenang pada tahun 1970-an.
Wilson berharap yang terbaik
Kasus ini sekarang dipandang sebagai putusan bersejarah. Para pengacara memperkirakan putusan pengadilan ini bisa memicu penuntutan lainnya atas tindakan menutupi pelecehan seksual di lingkungan gereja.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya