Ustaz Ikhwanul Muslimin Dipecat jadi Penceramah di TV
jpnn.com - RIYADH - Tekanan terhadap Ikhwanul Muslimin dan anggotanya tidak hanya terjadi di Mesir. Di Arab Saudi, seorang Ustaz ternama kehilangan pekerjaannya di salah satu stasiun televisi lantaran secara terbuka mengaku sebagai anggota pergerakan Islam tersebut.
Adalah Tareq Al Suwaidan, penceramah berkewarganegaraan Kuwait yang kondang di seantero Arab berkat materi-materinya tentang motivasi diri. Ia dipecat dari stasiun televisi Al Resalah karena mengaku sebagai "salah seorang pemimpin" Ikhwanul Muslimin ketika berceramah di Yaman.
Orang yang memecatnya adalah bos besar Al Resalah yang juga keponakan Raja Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal. Sang pangeran mengaku sudah berkali-kali memperingatkan Suwaidan untuk tidak berafiliasi dengan organisasi politik apapun.
"Tidak ada tempat bagi mereka yang membawa pemikiran sesat di Al Resalah Channel," tulis Alwaleed dalam suratnya kepada Suwaidan seperti dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa (20/8).
Suwaidan sendiri dengan tegas mengaku tidak menyesal telah bergabung dengan Ikhwanul Muslimin. Kata dia, dirinya tidak akan mengorbankan ideologinya hanya demi pekerjaan.
"Hanya orang lemah yang khawatir dengan mencari penghidupan, dan hanya orang-orang yang peduli dengan hal-hal duniawi yang rela meninggalkan prinsipnya," ujar Suwaidan lewat akun Twitter miliknya.
Pemerintah Saudi secara terang-terangan telah memberikan dukungan kepada militer Mesir dalam membasmi Ikhwanul Muslimin. Pasalnya, kebangkitan organisasi Islam tersebut dikhawatirkan akan memperkuat paham ekstrimis di Timur Tengah.
Pada hari Jumat (16/8) pekan lalu, Raja Abullah menyerukan kepada negara-negara Arab agar bersatu melawan "usaha destabilisasi" di Mesir. (dil/jpnn)
RIYADH - Tekanan terhadap Ikhwanul Muslimin dan anggotanya tidak hanya terjadi di Mesir. Di Arab Saudi, seorang Ustaz ternama kehilangan pekerjaannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan