Ustaz Jabrix, Preman Berdarah Dingin yang Tobat Usai Mendengar Tausiah Perampok Insaf

Petualangannya berhenti saat dibekuk polisi pada 1998 silam.
“Saya kena hukuman empat tahun penjara. Saya ditahan di Lapas Cipinang Jakarta,” ujarnya.
Selama jadi penghuni lapas, Sri Mulyono mendapat pengalaman baru: bermusik.
Setelah bebas, dia mencoba peruntungan, bergelut di dunia entertainment sebagai pemusik. Sebagai musisi, dia biarkan rambutnya panjang menjuntai.
Terjun di dunia hiburan, perangainya tak berubah. Justru kian menjadi. Judi, minuman keras (miras), hingga narkoba jadi makanan sehari-hari.
“Sebenarnya saya merasa kasihan sama orang tua. Saya sudah masuk keluar penjara tujuh kali ditambah dua tahun kecanduan narkoba,” imbuhnya.
Selama jadi pecandu barang haram, Sri Mulyono sering merasakan paranoid. Muncul rasa curiga dan ketakutan berlebihan.
“Selalu muncul niatan berbuat kejahatan. Ya maling, judi, sampai mabuk-mabukan. Namun, di lubuk hati paling dalam saya bertanya. Saya ini Islam, tetapi mengapa selalu meninggalkan salat,” katanya.
Ustaz Jabrik dahulu sarapan sabu-sabu, sekarang mengajari anak-anak membaca Al-Qur'an.
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Cerita Bahagia Artis Ira Siedhranata Pulang ke Tanah Kelahiran, Tebar Kebaikan di Ramadan
- Bikin Resah, Preman di Pelabuhan Makassar Ditangkap Polisi
- Pemprov DKI Sebut Omzet Pedagang UMKM Naik Saat Ramadan, Turun Ketika Lebaran
- Pemudik Diimbau Pulang Lebih Awal Hindari Puncak Arus Balik, Manfaatkan Diskon Tol