Ustaz Maheer Meninggal di Rutan, Novel Baswedan: Aparat Jangan Keterlaluanlah

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat suara terkait kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rutan Bareskrim Polri, Senin (8/2) kemarin.
Novel meminta aparat penegak hukum tidak keterlaluan dalam menangani perkara yang notabene bukan extraordinary crime.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Ustaz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit," kata Novel melalui akunnya di Twitter, Selasa (9/2).
Menurut Novel, mengapa orang sakit dipaksa ditahan. Harusnya, polisi memberikan izin Maheer untuk dirawat di rumah sakit saat kondisi kesehatanya menurun.
"Aparat jangan keterlaluanlah..Apalagi dengan ustaz. Ini bukan sepele lho,” kata dia.
Sebelumnya, Ustaz Maheer meninggal dunia pada Senin (8/2). Mabes Polri sendiri mengklarifikasi seputar meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menuturkan, perkara Ustaz Maaher kini sejatinya sudah tahap dua atau sudah diserahkan ke kejaksaan. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat suara terkait kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi di rutan Bareskrim
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Potret Karangan Bunga dari Penggemar Taiwan di Rumah Duka Ricky Siahaan
- Ricky Siahaan Bakal Dimakamkan di San Diego Hill
- Sadis, Seorang Istri di Inhu Aniaya Suami hingga Tewas, Motifnya tak Disangka
- Kecelakaan Mobil Masuk Jurang di Pesibar, 3 Orang Meninggal Dunia
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- Hanyut di Sungai Belawan, Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia