Ustaz Yusuf Mansur Soroti Soal Polemik PPN Pendidikan, Begini Katanya
jpnn.com, JAKARTA - Penceramah Ustaz Yusuf Mansur turut menyoroti rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada jasa pendidikan yang menuai polemik.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran itu pun mempertanyakan langkah pemerintah setelah adanya penolakan dari organisasi keagamaan NU dan Muhammadiyah.
"Kalau dua lembaga yang lebih gede dari gaban ini sudah menolak, masa iya pemerintah dan kementerian terkait jalan terus? Rada gak mungkin," tulis Yusuf Mansur melalui akunnya di Instagram, Sabtu (12/6).
Pesohor kelahiran 19 Desember 1976 itu menyarankan agar dua organisasi keagamaan itu diperbesar agar bisa mendapatkan posisi tawar yang lebih baik terhadap kebijakan pemerintah.
Dia juga mengajak anak-anak di tanah air untuk ikut andil dengan masuk ke lembaga pendidikan milik NU dan Muhammadiyah.
"Bikin terus ekosistem perjuangan sosial, seni, budaya, dan ekonomi, lebih masif dan lebih menggurita lagi. Sehingga punya daya, power, dan alat tawar yang ciamik banget,” lanjutnya.
Menurut pria yang karib disapa UYM itu, dengan kekuatan besar dua organisasi tersebut bisa masuk ke ranah lain.
"Di industri keuangan, pasar modal, pasar saham, pasar uang, bursa efek, perbankan, pasar digital, kudu ada yang diambil dan diakusisi bareng nih sama NU dan Muhammadiyah," tuturnya.
Ustaz Yusuf Mansur menyoroti rencana pemerintah mengenakan PPN pada pendidikan yang menuai polemik.
- Kemenkeu Buka Suara, Soal Transaksi Uang Elektronik dan Qris Kena PPN 12 Persen
- Kenaikan HJE Rokok Tidak Mendukung Upaya Prokesehatan
- Harga BBM Tidak Naik Meski Ada PPN 12 Persen
- Ini 15 Stimulus Kebijakan Ekonomi Pemerintah untuk Kesejahteraan Masyarakat di 2025
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Cicit Pendiri Nahdlatul Ulama Prihatin Mendengar Rencana MLB NU