Usul Dana Infrastruktur Golkar Langsung Ditolak
Kamis, 26 Agustus 2010 – 06:37 WIB

Usul Dana Infrastruktur Golkar Langsung Ditolak
Anis juga khawatir usul dana pemaksimalan infrastruktur berdasar dapil tersebut membuka peluang korupsi. Selain itu, lanjut dia, hal tersebut menyangkut sistem kenegaraan secara keseluruhan. Secara kelembagaan, DPR memiliki kewenangan legislasi, anggaran, dan pengawasan. Karena itu, tidak perlu berpikir menjadi seperti eksekutif.
Baca Juga:
"Seolah-olah mau jadi Sinterklas. Bukan begitu cara kerjanya lembaga legislatif ini," katanya. Anis menegaskan, peran legislatif memang terbatas. "Kalau legislatif sampai berpikir eksekutif, ini akan membuat sistem menjadi kocar-kacir," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengatakan khawatir kalau pembangunan infrastrutktur atas dasar dapil, nanti justru distribusinya tidak merata. Dalam RAPBN 2011, lanjut dia, pemerintah telah menganggarkan Rp 139 triliun untuk pembangunan infrastruktur yang akan dialokasikan berdasar kebutuhan masing-masing daerah. Distribusi itu sudah memperhitungkan prinsip pemerataan.
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan, partainya siap memberikan argumen yang lengkap atas proposal dana infrastruktur yang disodorkan. Melalui fraksinya, Partai Golkar akan menyampaikan bahan dan data terkait dengan pentingnya penggunaan dana infrastruktur. "Nanti kami sampaikan di banggar (badan anggaran, Red)," katanya di gedung parlemen.
JAKARTA - Modifikasi baru usul dana aspirasi yang dilontarkan Golkar tetap mendapatkan perlawanan dari internal DPR. Bahkan, penolakan terhadap konsep
BERITA TERKAIT
- Dirja Pastikan KPU DKI Telah Kembalikan Sisa Hibah Rp 448 Miliar kepada Pemprov
- Rapat Bareng Menhan, Legislator Ungkit Utang Triliunan TNI AL
- Soal Usulan Pemakzulan Gibran, Bung Komar Dorong MPR Bikin Tim Kajian
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo