Usul Debat Capres Gunakan Bahasa Inggris, Sungguh Aneh

Usul Debat Capres Gunakan Bahasa Inggris, Sungguh Aneh
Staf Khusus Presiden RI Diaz Hendropriyono. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono mengaku heran dengan usulan debat capres di Pilpres 2019 menggunakan bahasa Inggris. Diaz menilai usulan dari pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu terasa aneh.

Pasalnya, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang menyatukan keberagaman bahasa di Indonesia.

"Ada 1.100 bahasa daerah, tapi kenapa malah mengusulkan bahasa Inggris, kan aneh," ujar Diaz saat memperingati Tahun Baru Islam 1440 H, di Jakarta Timur, Selasa (18/9) malam.

Diaz kemudian membeberkan betapa luas dan beragamnya Indonesia, dengan mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo. Disebutkan, luas dari Aceh hingga ke Papua setara dari London ke Istanbul yang melewati tujuh negara.

Artinya, sangat penting dipimpin pasangan capres-cawapres yang memiliki visi besar untuk Indonesia yang lebih baik.

"Harus diingat, keanekaragaman Indonesia adalah kekuatan. Karena itu penting untuk dirawat setiap waktu," katanya.

Dalam paparannya Diaz juga menekankan, agama tidak hanya bicara soal akhirat, tapi juga sebagai tuntutan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.(gir/jpnn)


Usulan agar debat capres di Pilpres 2019 menggunakan bahasa Inggris dinilai sangat aneh.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News