Usul Hapus Sistem Suara Terbanyak
Revisi UU Pemilu Legislatif
Minggu, 19 September 2010 – 08:12 WIB
JAKARTA -- Sistem pemilihan dengan suara terbanyak baru berjalan pada Pemilu 2009 lalu. Namun, PDIP menilai sistem itu memiliki ekses negatif dalam kompetisi pemilu. Dalam rancangan revisi UU Nomor 10/2008 tentang Pemilu Legislatif 2014, PDIP mengusulkan agar mekanisme suara terbanyak dihapus. Mereka ingin kembali ke pola lama, yakni sistem proporsional berdasar nomor urut. Pengembalian sistem nomor urut tersebut, katanya, juga akan disertai pengaturan yang lebih tegas daripada sebelumnya. Parpol akan dituntut untuk melakukan rekrutmen politik yang lebih tegas. Audit terhadap track record caleg di setiap parpol juga memungkinkan untuk dilakukan publik. "Otomatis partai akan melakukan pembenahan ke arah lebih baik," tandasnya.
"Kita terlalu cepat berubah untuk sistem pemilu, tetapi belum tentu tuntas," kata Arif Wibowo, ketua Kelompok FPDIP di Badan Legislasi DPR, saat dihubungi kemarin (18/9). Menurut Arif, usul sistem proporsional berdasar nomor urut itu bukan kembali kepada pola Pemilu 2004. Namun, kembali kepada sistem berdasar nomor urut pada Pemilu 1999. Penentuan calon legislatif yang lolos murni ditentukan oleh parpol yang telah menetapkan pada daerah pemilihan. "Jadi, tanggung jawab murni kepada partai. Kalau calegnya tidak berkualitas, dia yang runtuh sendiri," tegasnya.
Baca Juga:
Sistem itu, kata Arif, lebih ideal daripada sistem suara terbanyak. Dengan menggunakan sistem Pemilu 2009 tersebut, telah terjadi praktik persaingan yang tidak fair ketika pemilu. Masing-masing calon yang berkompetisi dapat saja memperjuangkan keterpilihan mereka dengan melakukan manipulasi. Seperti maraknya praktik politik uang yang faktanya terjadi pada Pemilu 2009 lalu. "Politik uang terjadi sangat masif," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Sistem pemilihan dengan suara terbanyak baru berjalan pada Pemilu 2009 lalu. Namun, PDIP menilai sistem itu memiliki ekses negatif dalam
BERITA TERKAIT
- PKS Total di Jakarta, Kampanyekan RIDO ke Seluruh Pelosok Kota
- Nurdin Halid Sebut Poltracking Mengutamakan Objektivitas & Kejujuran
- Masyarakat Bintan Dukung Ansar Ahmad Melanjutkan Keberhasilan Program Rumah Singgah
- Chat Grup WA Terbongkar, Saiful Mujani Akui Mengincar Poltracking Indonesia
- Anthon Sihite Optimistis Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni Mendapat Dukungan warga Kota Bekasi
- Mendagri Tito Setuju Penyaluran Bansos Ditunda Selama Pilkada, Siap Terbitkan Surat Edaran