Usul ke Menteri Susi, Nelayan Beralih ke Gas
jpnn.com - KEPALA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar, Gatot Rudiyono menyatakan sebagian nelayan menganggap biasa kenaikan harga bahan bakar minyak solar sebesar Rp2.000 per liter. Dikarenakan sebelum kenaikan terjadi harga solar di pedagang eceran beberapa daerah mencapai Rp10 ribu per liter.
“Sebelum kenaikan harga BBM, harga di pedagang eceran di Kalbar seperti Paloh, Sambas mencapai Rp8.000 sampai Rp10 ribu per liter,” ujar Gatot.
Menurut Gatot, kondisi tersebut disebabkan kebutuhan nelayan yang tidak mencukupi karena hukum permintaan dan penawaran. Apalagi dengan terbitnya kebijakan dari BPH Migas yang mengurangi alokasi sebesar 20 persen bagi nelayan, sehingga kebutuhan nelayan terkadang tidak terpenuhi.
“Makanya sekarang yang terpenting alokasi BBM untuk nelayan dipenuhi. Jangan sampai kesulitan mendapatkan BBM di penyalur resmi,” ungkap Gatot.
Gatot mengungkapkan bagi nelayan yang belum memiliki rekomendasi BBM dari Dinas Kelautan dan Perikanan diminta segera mengurus sehingga penyalur BBM dapat memberikan harga subsidi.
DKP tetap akan mengalokasikan program bantuan kepada nelayan berupa jaring, mesin kapal dan box penyimpan ikan di kapal.
“Kami juga mengusulkan melalui Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan agar nelayan dapat menggunakan bahan bakar gas. Alat converter kit-nya (pengubah premium menjadi gas) sudah bisa dibuat oleh anak bangsa di Kalbar,” jelas Gatot.
Menurut Gatot, penggantian bahan bakar ini sudah diujicobakan pada 50 unit kapal di Kalbar pada tahun lalu. Ujicoba dilakukan Balai Penelitian Penangkapan Ikan Semarang dan berhasil. Dengan menggunakan gas, nelayan bisa menghemat biaya bahan bakar hingga 50 persen.
KEPALA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar, Gatot Rudiyono menyatakan sebagian nelayan menganggap biasa kenaikan harga bahan bakar minyak
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi
- Innalillahi, 4 Santri Meninggal Tertimbun Tanggul Kolam Roboh di Sukabumi