Usul Penamaan Jalan Tak Didominasi Tokoh Berlatar Tentara
jpnn.com - JAKARTA - Sejarawan dari Asvi Warman Adam mengingatkan agar penamaan jalan tidak terlalu didominasi tokoh-tokoh TNI. Pasalnya, selama era Orde Baru banyak ruas jalan di kota-kota besar diberi nama pahlawan dengan latar belakang dari TNI.
"Sejumlah ruas jalan penting di ibu kota provinsi dan ibukota negara sudah terlebih dahulu dikavling TNI. Yang diperebutkan sekarang itu hanyalah sisanya saja," kata Asv dalam acara Dialog Kenegaraan "Usulan Pergantian Nama Jalan Merdeka di Monas" di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (11/9).
Dicontohkannya, hampir seluruh nama Pahlawan Revolusi sudah dijadikan nama jalan, seperti Ahmad Yani, DI Panjaitan, Piere Tendean dan lainnya. Tapi, katanya, tetap saja ada jalan yang dinamai dengan nama Jalan Pahlawan Revolusi.
Lantas bagaimana dengan munculnya polemik tentang wacana Jalan Soeharto sebagai pengganti nama Jalan Medan Merdeka Barat? Asvi menyarankan agar penggantian nama Jalan Medan Merdeka Barat dengan nama Soeharto itu diurungkan. "Selama ada polemik, jangan jadikan nama Soeharto sebagai jalan dan pahlawan," ucapnya.
Sedangkan untuk penggantian nama Jalan Medan Merdeka Utara dan Selatan dengan nama Soekarno dan Hatta, Asvi menilai hal itu bisa segera direalisasikan. "Pemberian nama jalan Soekarno dan Muhammad Hatta di silang Monas Jakarta, salah satu bentuk rekonsiliasi dan rehabilitasi. Kalau memang sudah tidak ada lagi polemik segerakan saja direlisir, jangan ditunda-tunda lagi," saran Asvi.
Selain itu dia juga menyarankan penamaan jalan sesuai keterikatan dengan tokoh yang digunakan. Misalnya, nama Jalan Budi Kemuliaan di samping kantor Bank Indonesia bisa diganti dengan nama Syafruddin Prawiranegara . "Karena sejarahnya, Syafruddin merupakan Gubernur BI pertama," ungkap Asvi.
Demikian juga hal dengan M Nasir yang bisa digunakan untuk menamai jalan yang terletak antara Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta. "Lalu jalan Kalibata jadi jalan Tan Malaka karena Tan Malaka pernah tinggal di Kalibata," cetusnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Sejarawan dari Asvi Warman Adam mengingatkan agar penamaan jalan tidak terlalu didominasi tokoh-tokoh TNI. Pasalnya, selama era Orde Baru
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS