Usulan Amandemen UU Diskriminasi Rasial di Australia Diperdebatkan
Ayat 18C ditambahkan ke Undang-Undang Diskriminasi Rasial tahun 1995 dan membuat tindakan menyinggung, menghina, mempermalukan atau mengintimidasi atas dasar ras seseorang sebagai hal yang ilegal.
Sidang Parlemen makin personal
Politisi Partai Buruh membuat segala sesuatunya menjadi personal selama sesi Question Time (persidangan di DPR Australia di mana Perdana Menteri dan anggota Kabinetnya mendapat pertanyaan dari anggota DPR, baik dari kubu oposisi, partai kecil, independen, maupun dari anggota partai pemerintah sendiri yang bukan merupakan anggota Kabinet), bertanya kepada PM Turnbull apakah perubahan itu mempermudah publik untuk melecehkan mereka secara rasial.
Anggota Parlemen dari Partai Buruh, Anne Aly -yang sebelumnya mengatakan kepada Parlemen bahwa ia menerima ancaman pembunuhan setelah Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton berkomentar tentang Muslim Lebanon, menanyakan bagaimana perubahan itu akan memengaruhi dirinya.
"Sebagai seseorang yang telah mengalami rasisme dari waktu ke waktu -sedari kecil, dan bahkan hingga saat ini -tolong beri saya jawaban: apa yang tepatnya Perdana Menteri inginkan untuk dibicarakan publik yang tak bisa mereka bicarakan sekarang?," sebutnya.
Di Senat, Malarndirri McCarthy dari Partai Buruh -seorang perempuan Yanyuwa dari Borroloola di Teluk Carpentaria -juga menjadikan sesi itu personal.
"Komentar menghina, menyinggung, atau mempermalukan seperti apa yang Perdana Menteri pikir seharusnya bisa dikatakan publik kepada saya?" tanya McCarthy.
Linda Burney dari Partai Buruh mengecam Pemerintah karena terus maju dengan perubahan itu, mengatakan bahwa ia tahu secara pribadi bagaimana rasanya menghadapi diskriminasi rasial.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menegaskan bahwa perubahan terhadap Undang-Undang (UU) Diskriminasi Rasial akan memperkuat hukum ketimbang
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati