Usulan Brexit PM Inggris Kalah Dalam Pemungutan Suara di Parlemen

Para anggota parlemen Inggris telah menolak paket usulan Brexit yang diajukan Perdana Menteri Theresa May dengan suara mayoritas terbesar dalam pemungutan suara yang pernah dilakukan parlemen.
Dengan itu, situasi menjadi tidak menentu mengenai bagaimana Inggris akan keluar dari Uni Eropa atau bahkan menciptakan kemungkinan Inggris tetap berada di dalam Uni Eropa membalikkan keputusan yang diambil dalam referendum di tahun 2016.
Para anggota parlemen memberikan 432 suara menolak dengan 202 suara mendukung bagi usulan tersebut.
Sebelum pemungutan suara, PM May menyerukan kepada para politisi untuk mendukung usulan yang disampaikannya, atau akan membuat 'rakyat Inggris kecewa."
Namun sekitar 118 anggota parlemen dari partainya sendiri, Partai Konservatif - baik mereka yang setuju maupun menentang untuk keluar dari Uni Eropa - menolak paket usulan Brexit tersebut.

Kekalahan telak ini, yang terburuk sejak tahun 1920-an, berarti berlanjutnya ketidakpastian dalam politik Inggris hanya 10 minggu menjelang negara itu akan meninggalkan Uni Eropa 29 Maret.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya