Usulan Perangkat Desa jadi PNS Masih Pro Kontra

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta seluruh daerah agar segera melakukan reformasi perangkat desa, sesuai aturan yang berlaku.
Pasalnya, selama ini banyak daerah yang belum menaati Undang-undang Nomor 6/2014 Tentang Desa.
Sejumlah daerah masih menerapkan sistem dan kebijakan yang berbeda-beda terhadap perangkat desa yang ada.
“Misalnya di Jawa Timur, itu masa jabatan perangkat desa masih beda-beda. Tentu ini membuat kecemburan. Makanya saya lapor ke presiden soal perlunya reformasi perangkat desa,” ujar Tjahjo.
Tjahjo juga mengakui pemerintah sampai saat ini belum dapat mengangkat semua perangkat daerah menjadi aparatur sipil Negara (ASN) alias PNS.
Pasalnya, anggaran untuk kebutuhan tersebut sangat besar. Apalagi tercatat saat ini setidaknya ada sekitar 74 ribu desa di seluruh Indonesia.
“Tapi Untuk pengangkatan perangkat desa menjadi ASN ini masih menimbulkan pro kontra. Ada yang menilai kalau jadi PNS rugi, karena tanah bengkok (tanah yang dikelola kepala desa) itu cukup luas,” ucap Tjahjo.
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, Kemendagri kini tengah fokus mencari solusi terbaik terkait pro kontra pengangkatan perangkat desa menjadi PNS.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta seluruh daerah agar segera melakukan reformasi perangkat desa, sesuai aturan yang berlaku.
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Dilantik Jadi Gubernur, ASR Pastikan Tak Ada Pemotongan Gaji dan PHK di Sultra
- Beredar Kabar Oknum PNS Menggadaikan SK Honorer, Waduh
- Soal THR ASN 2025 dan Gaji ke-13, Jawaban MenPANRB Rini Meyakinkan
- Pak Dirut Memastikan PNS dan PPPK Tidak Terkena PHK
- 5 Berita Terpopuler: Tunjangan Kinerja PPPK Naik 50 Persen, tetapi Sumber Masalah Terungkap, Waduh