Usulan Prabowo Soal Pendidikan Militer, Nadiem: Saya Tak Tahu, Itu Spekulasi Saja
jpnn.com, JAKARTA - Terkait wacana pendidikan militer di perguruan tinggi dalam program bela negara, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengaku tidak tahu menahu dan tidak pernah diajak berbicara hal tersebut.
Ia menegaskan, Kemenhan belum pernah memperbincangkan mengenai program pendidikan militer kepadanya.
Oleh karena itu, Nadiem mengaku kaget ketika ada pemberitaan menyebutkan wajib militer dalam rangka bela negara.
"Tidak ada diskusi sama sekali. Itu adalah spekulasi saja," ungkapnya lagi.
Menurut Nadiem, yang dibahas bersama Kementerian Pertahanan adalah konsep Kampus Merdeka yaitu mahasiswa bisa mengambil masa kuliahnya satu semester di perusahaan, satu semester pertukaran di kampus lain, dan satu semester mengajar di kampus.
Bagi Nadiem, pendidikan militer itu sendiri bukanlah sesuatu yang wajib tetapi sukarela.
"Bisa mengambil program tersebut secara sukarela, misalnya pelatihan perwira seperti di Amerika Serikat. Kalau mahasiswa ingin mengikuti, dia berhak dapat SKS (satuan kredit semester)," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR yang disiarkan langsung TVR Parlemen yang diikuti dari Jakarta, Kamis.
"Jadi pendidikan militer itu sukarela. Sama seperti Kampus Merdeka. Mana mungkin kita dorong Merdeka Belajar, tetapi memaksa mahasiswa untuk belajar militer. Azasnya kemerdekaan, sukarela. Mahasiswa dan siswa memilih sendiri."
Mendikbud Nadiem Makarim mengaku tidak tahu menahu soal pendidikan militer yang digagas Kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto.
- Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- Natal 2024: Prabowo Renovasi Gereja di Kawasan Transmigrasi Salor Papua Selatan
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo