Usulkan Scan Otak jadi Bagian Seleksi Pimpinan KPK
jpnn.com - JAKARTA - Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua berharap proses seleksi pimpinan KPK nanti dilakukan dengan benar-benar serius. Hal ini untuk memastikan KPK tidak dipimpin oleh orang yang salah selama lima tahun ke depan.
Abdullah menilai, kualitas seleksi pimpinan KPK di dua periode sebelumnya termasuk buruk. "Sebab, pimpinan KPK jilid dua dan jilid tiga bermasalah, menunjukkan ada masalah dalam proses seleksi, baik di Pansel maupun DPR," kata Abdullah saat dihubungi, Sabtu (4/4).
Menurutnya, panitia seleksi (Pansel) harus menerapkan standar yang lebih ketat terhadap para calon. Terutama soal rekam jejak pendidikan dan pekerjaan serta latar belakang keluarga.
Selain itu, Abdullah menilai bahwa pengetahuan calon mengenai peraturan yang berkaitan langsung dengan kerja KPK perlu digali lebih dalam oleh Pansel. Termasuk di dalamnya pengetahuan tentang kode etik KPK.
"Tes pengetahuan calon pimpinan harus meliputi pengetahuan pasal-pasal tentang korupsi dan kode etik KPK," bebernya.
Tidak hanya ujian materi saja, Abdullah ingin tahap tes kesehatan juga diperketat. Dalam hal ini, dia mengusulkan dilakukan scan otak kepada para calon.
"Jadi bisa diketahui seseorang punya potensi melakukan penyimpangan atau tidak," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua berharap proses seleksi pimpinan KPK nanti dilakukan dengan benar-benar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Diperpanjang Hingga 15 Januari, Rekor Terlama 2 Bulan Saja
- Irjen Sandi: Taruna Akpol Harus Jadi Agen Cooling System Pengemban Fungsi Kehumasan
- Ahli Hukum Sebut Penggugat Tanah di Daan Mogot Tak Punya Legal Standing
- Peradi Jakbar Berharap Kasus Penembakan Advokat Rudi S Gani Segera Tuntas
- Lapas Pematang Siantar Resmikan Green House Demi Program Ketahanan Pangan
- Soal Kasus Korupsi Timah, Guru Besar IPB Bakal Dilaporkan ke Polda Babel